Sabtu, 10 Maret 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Sastra mempunyai peranan yang lebih penting, karena sastra mempergunakan bahasa. Bahasa juga mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian manusia dengan bahasa pada hakekatnya adalah satu.
Sastra juga mempermudah komunikasi, karena karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu, filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam bahasa Indonesia prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan, yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa Lama, adalah prosa bahasa Indonesia yang belum dipengaruhi oleh budaya barat. Prosa Lama meliputi :
• Dongeng
• Hikayat
• Sejarah
• Epos
• Cerita pelipur lara
2. Prosa Baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa Baru meliputi :
• Cerita pendek
• Roman / novel
• Biografi
• Kisah
• Otobiografi
Komponen dalam Prosa Lama adalah sebagai berikut :
• Pantun : bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang bersajak bersilih dua-dua (ab-ab).
• Gurindam : puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
• Mantera : merupakan salah satu genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah dan animisme.
• Talibun : sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
• Sage : cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam Prosa Baru adalah sebagai berikut :
• Novel : sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.
• Biografi : kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
• Cerpen : cerita yang berbentuk naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
• Drama : salah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
• Soneta : salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.
Dalam membaca prosa fiksi seperti novel atau cerita pendek, pasti dapat ditemukan beberapa nilai, diantaranya :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan atau kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman seperti menagalami peristiwa itu sendiri.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama di dalam menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi dua, yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Adapun beberapa contoh karya sastra adalah : Mahabrata dan Ramayana, Hikayat Hang Tuah, dan Layar Terkembang.
Ilmu Budaya Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan satra bagian dari kesenian, dan kesenian adalah cabang unsur kebudayaan. Kalau diberi batasan, puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang asrtistik, estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif, dan
• Pengulangan
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis, dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi tentang potret kehidupan manusia. Puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang asrtistik.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
• Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut ” pengalaman perwakilan “. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar sekumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
• Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
Dengan membaca puisi kita diajak untuk dapat menjenguk hati / pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya penyair menunjukkan kepada pembaca bagian lain dalam hati manusia, dan menjelaskan pengalaman setiap orang.
• Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
1. Penderitaan atas ketidakadilan
2. Perjuangan untuk kekuasaaan
3. Konflik dengan sesamanya
4. Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi pada umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih.

Sumber: http://sugiartha26.wordpress.com/2011/03/18/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/

Kebudayaan Rebo Kasan


Upacara Rabu Kasan setiap tahun diadakan di desa Air Anyer Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Upacara ini merupakan tolak balak yang dilaksanakan tiap-tiap hari Rabu di bulan Syafar Tahun Hijriah.
Perkataan Rabu Kasan berasal dari kata Rabu yang terakhir (Bulan Syafar). Menurut keterangan dari beberapa orang ulama, setiap tahun Allah menurunkan bermacam-macam bala lebih kurang 3.200 macam bala ke muka bumi ini pada hari Rabu terakhir di bulan Syafar, mulai terbitnya fajar sampai siang Rabu tersebut.
Maka setiap penduduk pada hari itu hendaklah hati-hati, karena pada hari itulah yang paling mudah dan paling banyak mendapatkan bala (bahaya). Oleh sebab itu dianjurkan pada setiap penduduk yang ada berencana untuk mengerjakan pekerjaan yang berat-berat atau akan bepergian jauh sebaiknya diundurkan atau dibatalkan dulu sampai kira-kira pukul 02.00 siang, serta dianjurkan setiap penduduk pada hari itu sebaiknya berkumpul dan bersama-sama membaca do'a agar tersisih dari sekalian bala yang diturunkan Allah S.W.T pada hari itu.
Ada bermacam-macam cara dan pendapat mereka mengadakan upacara tolak bala tersebut. Pada hari biasanya diadakan di ujung / batas kampung, masyarakat pergi beramai-ramai dan berkumpul di tempat upacara serta membawa makanan-makanan dan yang penting agi adlaah ketupat lepas yaitu ketupat tolak bala dan air wafak. Yang dimaksud dengan ketupat tolak balak yaitu ketupat yang dianyam sedemikian rupa yang mudah terlepas apabila bagian ujung dan pangkal daun yang dianyam itu ditarik. Dan ketupat ini tanpa isi. Demikian juga Air Wafak yaitu air yang telah dicampur dengan air do'a wafak yang diambil dari ayat Al-Qur'an dan do'a ini ditulis di piring porselin yang putih bersih dengan tinta dawer dari Mekkah, kemudian piring yang bertulisan itu diisi dengan air bersih sampai tulisan itu terhapus dan bercampur dengan air tadi. Jika kita memerlukan lebih banyak, maka air ini boleh kita tambah sebanyak mungkin.
Upacara ini diadakan di ujung atau perbatasan kampung, di sana mereka berkumpul tua, muda, laki-laki, permepuan setiap yang hadir telah membawa makanan-makanan, dan masing-masing membawa kerupat tolak balak yang telah disediakan masing-masing keluarga. Tetapi sekarang ini telah diadakan di masjid dan yang hadir cukup para lelaki saja, terutama bagi kepala keluarga.

PRA RITUAL
1.Sehari sebelum upacara Rabu Kasan diadakan, semua penduduk telah menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak balak, air wafak dan makanan untuk dimakan bersama pada hari itu.

2.Tepat pada hari Rabu Kasan itu, kira-kira pukul 07.00 WIB semua penduduk yang akan mengikuti upacara telah hadir ke tempat upacara dengan membawa sedulang makanan, ketupat tolak bala sebanyak jumlah keluarga masing-masing. Setelah berkumpul semua sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan baru acara segera dimulai.

PELAKSANAAN RITUAL
1.Pertama berdirilah seorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar lalu mengumandangkan adzan.

2.Lalu disusul dengan pembacaan do'a bersama-sama. Selesai berdo'a semua yang hadir menarik/melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang terlah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlah yang dibawa sambil menyebut nama keluarganya masing-masing.

3.Setelah selesai acara melepaskan anyaman ketupat tolak balak tersebut baru mereka makan.

4.Setelah makan bersama, lalu masing-masing pergi mengambil air wafak yang telah disediakan termasuk untuk semua keluarganya yang ada di rumah masing-masing.

5.Setelah selesai acara ini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah tetangga/keluarganya.

6.Pada akhir-akhir ini banyak yang menggunakan kesempatan ini pada sore-sore harinya terutama bagi muda mudi mencari hiburan di Pantai Air Anyer. Bahkan sekarang ini makin banyak pengunjung yang datang dari luar kampung Air Anyer menyaksikan dan berlibur ke Pantai Air Anyer pada setiap tahun diadakan acara Upacara Rabu Kasan ini

Sumber: http://myzamrud.blogspot.com/2010/01/rebo-kasan.htm

Ringkasan Ilmu Budaya Dasar


Ilmu Budaya Dasar

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengrtahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah –masalah dan kebudayaaan.
Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan diindonesia sebagai pengganti istilah ” Besic humanitics “yang berrasal dari bahsa inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanitics itu sendiri bersal dari bahasa latin Humanus yang bias diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefincd). Dengan mempelajari The Humanitics diandaikan seseorang akan bias menjadi lebih manusiawi ,lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian biasa dikatakan bahwa The humanitics berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia bias menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanitics disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Kendatipun demikian, ilmu budaya dasar (basic Humanitics) sebagai satu mata kuliah tidaklah identik denagn The Humanitics (yang disalin kedalam bahasa indonesi menjadi : pengetanuan budaya).

Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapatkan matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
a.Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakan sendiri dan mengapa.
b.Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
c.Keberanian moral untuk mempertahankan nilai –nilai yang disarankannya sudah dapat diterimanya denagn penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.(Harsya Bachtiar : 1980)




TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD)

Tujuan matakuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan denga kebudayaan, agar daya tangkap,persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bisa menjankau tujuan tersebut diatas,diharapkan ilmu budaya dasar dapat :
a.Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa tehadap lingkungan budaya, sehinga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri denagn lingkugan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serata mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c.Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli dalam bidang disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas.
d.Mengusakan wahana komunikasi para akademisi kita, agar mereka lebih mamapu berdialog satu sama lain. Denagn memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharpkan dapat lebih lancar berkomunikasi kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembanguana dalam berbagai bidang keahlian.


RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerngka tujuan yang telah dikemukakan diatas ada dua masalah pokok yang biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk mennentukan ruang lingkup kajian matakuliah ilmu budaya dasar kedua msalah pokok tersebut ialah :
a.Berbagai aspek kehidupan yang keseluruhannya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan mengunakan pengetahuan budaya (The Humanitics),baik dari masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya.
b.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua masalah pokok tersebut di atas sudah barang tentu masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa dioperasianalkan. Rumusan masalah-masalah yang akan di kaji dalam ilmu budaya dasar diformulasikan kedalam atau tema, yaitu manusia sebagai mahluk budaya. Tema ini di kembangkan lebih lanjut kedalam pokok bahasan dari sub bahasan.yaitu:
1.Manusia dan cinta kasih
- Kasih sayang
- Kemesraan
- Pemujaan
2.Manusia dan keindahan
- Renungan
- Kehalusan
- Keserasian

3.Manusia dan penderitaan
- Rasa sakit
- Kesyahidan
- Siksaan
- Kesengsaraan
- Neraka

4.Manusia dan keadilan
- kejujuran
- pemulihan nama baik
- pembalasan

5.manusia dan pandangan hidup
- cita-cita
- kebajikan

6.manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- kesadaran
- pengorbanan

7.manusia dan kegelisahan
- ketrasinagn
- kesepian
- ketidakpastian

8.manusia dan harapan
- kepercayaan
- harapan

Sumber : ILMU BUDAYA DASAR(M.HABIB MUSTOPO)USAHA NASIONAL / pamduelnino.blogspot.com